Posts

Showing posts from September, 2008

CSR : Corporate Social Responsibility atau Collective Social Responsibility?

Tony Djogo  Dua minggu lalu, 27 Augustus 2009 ada sebuah seminar tentang Corporate Social responsibility (CSR) di Universitas Trisakti yang diselenggarakan oleh Center for Enterpreneurship, Change and Third Sector (CECT-Usakti).  Seminar dengan judul “Revisiting Asian Third Sector Governance: What Moulds the CSR” menghadirkan tiga pembicara tamu: Prof Samiul Hassan dari United Arab Emirate University, Dr. Lily Dominggo, dari The University of Philippines, Prof Ishwara Bhat dari India dan satu pembicara dari Universitas Trisakti sendiri, Ir. Maria Dian Nurani yang membawakan makalah tentang ISO 26000 dan kaitannya dengan CSR. Rektor Universitas Trisakti, Prof. Thoby Mutis, menyampaikan key note speech secara lisan.  Seminar ini mengetengahkan filosofi, konsep, pengalaman empirik dari studi kasus dan isu-isu kunci mengenai CSR. Kurang lebih lima puluh peserta dari Usakti, LSM dan pihak luar lainnya. Bagi beberapa mahasiswa Pasca Sarjana Universitas ini seminar ini menarik untu

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) dan Kapitalisme (Capitalism)

Tony Djogo  CSR : Perlu Tidaknya Sebuah Perusahaan Bertanggung-jawab Secara Sosial  Cikal bakal dan perdebatan tentang tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility-CSR) berakar dari sebuah tulisan oleh Milton Friedman, seorang pemenang hadiah nobel ekonomi, pada tahun 1970 dalam sebuah artikel yang ditulis dalam The New York Times dengan judul “The Social Responsibility of Business is to Increase its Profits”. Menurut Friedman ada satu dan hanya satu tanggung jawab sosial bisnis yaitu menggunakan sumberdaya dan terlibat dalam kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan laba selama berada dalam jalur hukum yang benar, terlibat dalam persaingan bebas dan terbuka tanpa melakukan kecurangan.  Dengan cara ini binsis atau perusahaan sudah memperlihatkan tanggung jawabnya. Tidak masuk akal sebuah perusahaan harus memperlihatkan tanggung jawabnya secara sosial. Itu urusan individu bukan kembaga bisnis, kata Miton. Sebuah korporasi (perusahaan) adalah peoranga