Posts

Showing posts from 2016

Kepemimpinan Lingkungan (Environmental Leadership)

Kelembagaan, Kekuasaan dan Konstituen   Oleh Tony Djogo Konphalindo Jakarta Tulisan ini pernah di muat di Indonesian Journal for Sustainable Future Vol 1, No. 2, Desember 2005,  p 1 – 28, ISSN 1858-1692 Abstrak Lingkungan adalah sistem  yang tidak bisa dipimpin oleh manusia. Lingkungan juga tidak memiliki suatu sistem sosial atau struktur sosial yang jelas tatananannya untuk diatur, diperintah, dipengaruhi dan dikendalikan. Orang atau lembaga memang bisa mengelola lingkungan dengan pendekatan teknis, biologis ekologis ataupun kebijakan . Bagaimana teori dan logika kepemimpinan bisa diterapkan pada sistem lingkungan jika tidak merupakan tatanan, sistem atau struktur sosial? Di dalam sistem sosial sana ada  struktur organisasi, pemimpin, konstituen, kepentingan ekonomi dan politik, ada  insentif atau disinsetif, konflik dan konsensus. Tafsiran akan kepemimpinan lingkungan sangat bervariasi baik sebagai itikad, inovasi, motivasi, pengelolaan lingkungan yang lebih baik, ci

Sejarah Yayasan Mitra Tani Mandiri (YMTM) versus Yayasan Geo Meno (YGM)

Image
Oleh  Pendiri Yayasan Geo Meno Tujuan utama tulisan ini adalah harapan bahwa Vinsen Nurak, Josef Maan dan Yayasan Mitra Tani Mandiri berhenti melakukan penipuan dan menggunakan uang dari donor     untuk kepentingan pribadi dan keluarga yang seharusnya  seharusnya menjadi hak masyarakat des a yang dibangun. Berhenti menipu donor, pemerintah, dan masyarakat agar bisa bekerja dengan lebih beretika,  bermoral dan bermartabat. LSM yang sering tuding pemerintah korupsi dan menyalahgunakan kekuasaan dan kewenangan ternyata menjadi koruptor dan manipulator yang lebih dahsyat. Ketika kita bekerja dan berhubungan dengan siapapun baik perorangan atau kelompok atau organisasi, kita perlu memperhatikan tata krama, etika, sopan santun. Ketika tahun 1980an kelompok-kelompok orang atau lembaga membangun Lembaga Swadya Masyarakat (LSM), tujuan utamanya adalah memberi dukungan dalam proses pembangunan. LSM seharusnya menjadi institusi alternatif atau pelengkap untuk peran atau fungsi yang tidak dapat se